Penulis: Leyla Hana
Penyunting naskah: Irawati Subrata dan Dian Hartati
Penyunting ilustrasi: Kulniya Sally
Desain sampul dan isi: Kulniya Sally
Proofreader: Febti Sribagusdadi Rahayu
Layout sampel dan setting isi: Tim Artistik dan Sherly
Penerbit: DAR! Mizan
Terbit: I, Oktober 2014
Tebal: 212 hlm
Sejak kecil, Raka tak pernah bisa lepas dari Anggia, adik kembarnya. Dia selalu ingin bersama Anggia, ke mana pun mereka pergi. Bagaimana bila Anggia melanjutkan kuliah di Brisbane? Raka akan berpisah dengan Anggia untuk waktu yang tak sebentar.
Raka dan Anggia memang bersaudara kembar, tetapi mereka merasa aneh mengapa orang-orang selalu meragukan bahwa keduanya bersaudara? Raka juga heran dengan dirinya yang begitu menyayangi Anggia, dan menjadi sangat bergantung. Begitu juga Anggia. Secara tak sadar, dia tak ingin Raka berhubungan dengan gadis mana pun. Namun, untuk berpikir bahwa mereka punya rasa selain kasih sayang kakak beradik, sungguh tak mungkin.
Semua diawali melalui sebuah prolog yang menceritakan mengenai hari kelahiran anak Lidya, ibu Raka dan Anggia. Kelahiran anak yang telah ditunggu-tunggu oleh Lidya dan Rahman, suaminya selama lima tahun. Di sini penulis sudah mengungkapkan semuanya. Karena rahasia-rahasia itu diceritakan langsung kepada pembaca tanpa ada yang ditutupi.
Raka yang berambut lurus, berkulit putih, dan bermata sipit.
“Memiliki wajah yang mirip-mirip tipis dengan wajah aktor korea, Kim Bum.” [Halaman 22-Brisbane]
Anggia yang berambut lurus, berkulit hitam manis, lembut, juga pintar.
Masa kecil mereka berjalan dengan menyenangkan. Dengan keluarga yang harmonis, Ayah dan Bunda yang begitu perhatian. Namun, dibalik semua itu tersimpan berbagai pertanyaan mengenai beberapa hal di dalam benak mereka.
Hanya saja, aku tidak tahu, mengapa Bunda pilih kasih terhadapku? [Halaman 51-52 | Anggia]
Sebuah pertanyaan yang tidak pernah mendapatkan jawaban dari Bunda…
Alur cerita ini menurutku berjalan dengan cepat. Ceritanya sangat ringan, dan tidak membuat kita memikirkan mengenai banyak hal yang menjadi rahasia atau kejutan di tengah ceritanya. Karena itu tadi, semua sudah diungkapkan di awal. Meskipun cukup tebal dengan jumlah 17 bab, aku yakin membaca novel ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Ingin segera mengetahui akhir dari pesan cinta yang terhalang. Untuk pengambilan latar di Brisbane sendiri, penulis sepertinya sudah melakukan cukup banyak survey. Karena beberapa tempat di sana disebutkan dalam novel ini.
Meskipun masih ada beberapa kekurangan dan kesalahan.
“Tentu saja karena Brisbane itu Ibu Kota Gold Coast.” [Halaman 192-Brisbane] Padahal Brisbane adalah ibu kota Queensland
Sedangkan typo/salah ketik yang aku temukan:
“…Raka mengedipkan mata. sambil nyengir.” [Halaman 154-Brisbane] Jika merupakan satu kalimat seharusnya tanpa titik.
“Jenny membelalakan mata…” [Halaman 92-Brisbane]
“Jenni, please help me!” suara Rachel… [Halaman 204-Brisbane]
“Jennifer langsung bisa menebak…” [Halaman 92-Brisbane]
Sebutannya berbeda-beda tapi mayoritas menggunakan, Jennifer.
Novel ini aku sarankan untuk yang mencari bacaan ringan. Perjalanan Raka dan Anggia menghadapi pesan cinta yang terhalang cukup menarik, apalagi beberapa bagian novel ini mengambil latar luar negeri, Brisbane
“Kita enggak bisa mengubah takdir yang datang ketika belum punya kekuatan untuk mengubahnya.
Kita enggak bisa mengubah masa lalu, tapi
kita bisa mengubah masa depan.”
[Halaman 206 | Raka]
Menarik sih, gue suka novel 🙂
http://www.fikrimaulanaa.com
Mksh udh berkunjung, jngn lupa beli novel ini, ya. ^_^
makasih reviewnya ya, Dinar 🙂
masama mbak 😉