[Blog Tour] When The Star Falls

Banner Blogtour

Halo, apa kabar? Meskipun sedikit terlambat, aku ucapkan selamat tahun baru, ya! 🙂 Nah, tahun 2016 kali ini akan dibuka dengan blog tour When The Star Falls. Novel baru dari Penerbit Haru dengan penulis asli Indonesia.

Sudah tahu dengan novel When the Star Falls karya Kak Andry Setiawan ini, kan? Kalau belum silakan baca dulu ulasan singkatku di sini.

Blog ini akan menjadi penutup dari rangkaian blog tour When The Star Falls. Di sini, Kak Andry akan berbagi ilmu tentang membuat sebuah ending yang berkesan pada novel. Yuk disimak!

Hai teman-teman semua! Semoga teman-teman sehat semua.

Sebelumnya, terima kasih untuk Dinar karena sudah memberikan kesempatan pada saya untuk menjadi guest writer di blognya ini. Kali ini, saya ingin membahas tentang bagaimana cara untuk membuat ending yang berkesan untuk sick-lit, juga untuk novel secara umum. Semoga artikel ini berguna, dan mohon maaf jika masih banyak kekurangan.

Menurut saya, sebuah ending akan menentukan apakah buku tersebut worth reading atau tidak. Ending harus bisa mewakili pembuka, juga konflik-konflik yang ada. Karena, ending adalah kesimpulan dari keseluruhan ceritamu. Kamu nggak mau dong membaca demikian banyak baris dan kata, dengan klimaks yang menegangkan hanya untuk mendapati bahwa tokoh utamamu sedang bermimpi dan sebenarnya dia hanya tertidur di sepanjang cerita?

Lalu, bagaimana sih ending yang bisa menarik pembaca itu? Yang bisa menjadikan sebuah novel memorable? Menurutku tiga hal inilah yang terpenting.

  1. Perkembangan karakter

Pembaca lebih suka jika karakter mereka berkembang. Di akhir cerita, mereka bisa melakukan apa yang tadinya tidak bisa mereka lakukan, atau memiliki pola pikir yang berbeda dengan apa yang mereka pikirkan di awal.

Misalnya, Eliana Chandra di Paper Romance, di awal dia sangat submissive dan pasrah pada atasannya dan hanya menjadi korban. Tapi di akhir cerita dia berubah menjadi seorang gadis yang kuat dan berani untuk bilang tidak. Saat seorang yang berbeda muncul dari tokoh yang sama, pembaca akan mengingat hal tersebut.

  1. Penyelesaian semua konflik dan (mungkin) kombinasi open ending

Tidak ada konflik, tidak ada cerita. Konflik apa yang ada di dalam naskahmu? Konflik sampingan apa yang ada untuk mendukung pembentukan karakternya? Semua konflik itu harus selesai di akhir novel meskipun di puncak konflik tokoh protagonismu begitu merana dan seolah tidak ada harapan.

Jika diperlukan, kamu juga bisa menggabungkannya dengan sebuah open ending dan membiarkan pembaca berimajinasi sendiri tentang apa yang akan terjadi pada karakternya. Misalnya, setelah Mia meninggal dalam Sunshine Becomes You, apa yang akan dilakukan Alex? Apakah dia akan jatuh cinta pada orang lain lagi? Pertanyaan itu tidak akan pernah terjawab kecuali Ilana Tan membuat sekuelnya. Namun, itulah yang membuat kita bertanya-tanya.

  1. Twist (jika diinginkan), atau (jika bisa) double twist

Menurutku tidak ada yang lebih memorable dari sebuah twist yang sudah direncanakan dan diplot dengan saksama. Bayangkan pembaca sudah menemukan petunjuk-petunjuknya di berbagai tempat di cerita, tapi mereka tidak ngeh dengan petunjuk itu, dan kemudian di akhir cerita terbongkarlah twistnya. Pasti pembaca akan geregetan dengan dirinya sendiri kenapa kok nggak sadar dari awal. Apalagi jika kamu bisa menyajikan twist-after-twist.

Misalnya, Girls in the Dark. Bagi yang sudah membaca pasti tahu bahwa twist saat Sayuri membacakan naskah Itsumi bukanlah twist yang terakhir.

Tiga hal itulah unsur ending yang menurut saya bisa membuat novel menjadi memorable dan tidak mudah untuk dilupakan. Semoga artikel ini berguna, dan akhir kata, terima kasih lagi untuk Dinar yang sudah memberikan kesempatan ini! Jika ada kata-kata yang tidak berkenan, mohon maaf ya. Sampai jumpa di lain kesempatan!


Demikianlah pendapat Kak Andry tentang gimana-sih-cara-membuat-ending-berkesan. Wah yang nomor tiga sudah diterapkan langsung oleh Kak Andry di When the Star Falls. Yang sudah baca pasti tahu, deh twist di ending yang bikin surprise. 🙂

Oh, ya selain berbagi ilmu tentang membuat ending berkesan, Kak Andry juga akan memberikan satu novel When the Star Falls pada satu orang yang beruntung. Bagi yang belum beruntung di kesempatan sebelumnya, ini adalah kesempatan terakhirmu.

Syarat ikutan giveaway:

1. Follow blog ini via e-mail atau akun wordpress, caranya klik folow pada tombol di samping kanan blog ini.

2. Follow akun twitter @Penerbit_Haru, @konstantin0609 dan @dinar_arisandy

3. Promosikan giveaway ini di twitter dengan mention dua orang teman kamu disertai hashtag #WhentheStarFalls

Sudah memenuhi syarat-syaratnya? Silakan ajukan pertanyaan di kolom komentar disertai nama, akun twitter, dan link share. Periode giveaway dari tanggal 8 Januari 2016 sampai 14 Januari 2016. Pengumuman pemenang tanggal 20 Januari 2016. Pertanyaanmu akan dijawab langsung oleh Kak Andry, satu orang penanya yang beruntung akan mendapat satu novel When the Star Falls.

Semoga itu kamu. 🙂

Foto-0193
Ini punyaku, mana punyamu? 😀

37 thoughts on “[Blog Tour] When The Star Falls

  1. Nama: Siti Zakiyah
    twitter: @kizahgiirl
    Link share: https://twitter.com/kizahgiirl/status/685603040598999040

    aku pengen tanya sama Kak Andy.
    Btw kenapa milih tema “Sick Lit”
    bukankah mayoritas pembaca suka bacaan yang happy, bikin penasaran dan bersemangat untuk melahap buku? Dan kak andry sendiri adalah seorang laki-laki, apa gak susah menulis dengan tema itu? satu lagi pertanyaan clasik :p dapat inspirasi dari mana untuk menulis buku ini?

    makasih 🙂 aku tunggu jawabannya #penasaran 😀

    1. Hai Siti,

      Terima kasih pertanyaannya.

      Untuk sick-lit, aku sudah pengin banget menulis genre ini sejak membaca karya Ichikawa Takuji. Untuk susah atau tidaknya, aku sangat menikmati proses penulisan When the Star Falls, jadi menurutku, meskipun susah, aku sangat menikmatinya.

      Untuk inspirasi… dari baca novel, nonton youtube dan dengar musik.

      Salam,
      Andry

  2. Nama : Ratnani Latifah
    Twitter : @ratnaShinju2chi
    Link Share :https://twitter.com/ratnaShinju2chi/status/685765930568159232

    Kalau menurut Kak Andy, bagaimana cara membuat setting dalam novel agar tidak terkesan tempelan? Karena Setting juga termasuk bagian penting dalam menghidupkan sebuah cerita. Dan apa sih keunikan dari novel kakak ini, serta pesan apa yang mau disampaikan dalam novel ini. Terima kasih.

    1. Hai Ratnani,

      1. Untuk setting, kamu harus mau riset. Dan jangan hanya setting ‘tempat’ saja, tapi perhatikan keseharian orang-orang di sana, juga budayanya.

      2. Untuk keunikan, novel ini adalah character driven story, jadi yang penting bukan plotnya, melainkan karakter-karakternya. Aku berusaha membangun karakter yang benar-benar nyata.

      3. untuk pesannya: ‘jangan mencela orang lain sebelum kita mengerti latar belakang orang tersebut’

      Salam,
      Andry

  3. Nama : Hary Gimulya
    Twitter : @angels_rutherfo
    Link share : https://twitter.com/angels_rutherfo/status/685768968066318336

    Sore kak, aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan ya :

    1. Di luar negeri, buku-buku cetak mulai tergantikan oleh e-book. Kalau kak Andry sendiri lebih menyukai buku cetak atau e-book? Apa alasannya?
    Lalu jika suatu saat nanti, semua orang beralih ke e-book dan buku cetak benar-benar ditinggalkan, menurut kakak apakah ini menguntungkan atau malah merugikan bagi para penulis?

    2. Pada saat menulis novel/buku, tentu harapan para penulis adalah tokoh utama yang mereka buat akan mampu menebarkan pesonanya dan menarik perhatian para pembaca.
    Namun tidak jarang justru yang lebih disukai oleh para pembaca adalah karakter pendukungnya. Nah kalau menurut kak Andry sebagai penulis, ini hal yang harus disyukuri atau malah merupakan musibah?
    Soalnya banyak juga yang beranggapan jika hal itu terjadi, berarti penulis dianggap gagal membuat karakter utama yang charming.

    3. Saya ingin flashback tentang novel pertama kakak yang berjudul Then I Hate You So. Bisa diceritakan bagaimana proses kreatif kakak sehingga bisa menghasilkan karya yang pertama tersebut dan apakah ada pengalaman yang menarik terkait pertama kalinya menulis novel?

    4. Menulis novel fiksi dan non fiksi pastinya memiliki tantangan tersendiri. Menurut kakak, apa hal yang paling sulit dalam menulis novel fiksi maupun non fiksi?
    Kalau kak Andry sendiri lebih enjoy menulis novel fiksi/non fiksi? Apa alasannya?

    1. Hai Hary,

      1. Menurutku buku kertas tidak akan hilang. Bahkan setelah e-book pun dulu pernah ada riset yang bilang buku kertas oplahnya malah semakin naik.

      2. Disyukuri dong. Berarti mereka bisa membuat karakter yang bisa menggugah hati pembaca.

      3. Haha, pengen sih, cerita. Tapi sayangnya ini Blog Tour WTSF. Tentang proses kreatif WTSF bisa dicek di artikel kakak blogger sebelumnya.

      4. Aku malahbelum pernah menulis non-fiksi. Jadi bagiku non-fiksi yang lebih sulit.

      Thanks,
      Andry

  4. Nama : Shiela Hartiningtyas
    Twitter : @ruth_shiela
    Link share : https://twitter.com/ruth_shiela/status/685771432727412736

    Halo Kak Andry, mau ikutan lagi [Blog Tour] When The Star Falls. Semoga bisa beruntung mendapatkan novel kece ini dari kakak langsung.^^
    Ini pertanyaanku buat kakak :
    a. Kalau aku perhatikan, novel-novel yang ditulis oleh para penulis di Indonesia sebagian besar masih bertemakan tentang romance.
    Berbeda dengan novel-novel luar yang sudah lebih bervariasi tema ceritanya. Bagaimana tanggapan kak Andry mengenai hal ini?

    b. Tampaknya kak Andry memiliki ketertarikan tersendiri nih dengan genre cerita misteri (seperti pada novel Girls in the Dark). Apakah kak Andry punya rencana/berniat
    membuat novel misteri atau horor misalnya? Kalau iya, novel misteri apa yang akan menjadi referensi kakak dan kenapa memilih novel tersebut?

    c. Sebagai penulis, pastinya ingin donk karyanya dibaca oleh banyak orang, termasuk juga pembaca yang ada di luar negeri. Nah apakah kakak punya cita-cita menjadi seorang penulis
    yang go to international? Menurut kakak, apa sih kendala seorang penulis yang ingin go to international?

    d. Dari novel pertama kak Andry hingga saat ini, semuanya selalu diterbitkan oleh Penerbit Haru. Bisa diceritakan bagaimana awal mulanya kak Andry memilih Haru sebagai penerbit novel-novelnya
    kakak?

    Maaf kalau banyak banget pertanyaannya ya kak dan terima kasih buat jawabannya.>_<

    1. Hai Shiela,

      A. Karena romance lebih ringan sih menurutku, dan target marketnya adalah wanita. Dan pembaca Indonesia masih suka novel yang ringan, sedangkan pria lebih suka main game atau komik. Jadi… secara otomatis romance lebih diminati, dan penulis romance yang lebih maju ketimbang genre lain. Padahal, ada banyak penulis dengan genre lain di pasaran, lho.

      B. Sayangnya, aku tidak bisa menulis horor. Jadi, untuk sementara aku lebih suka menulis romance.

      C. Go International? Kendala utama adalah penerjemah dari bahasa Indonesia ke bahasa asing.

      D. Kenapa ya? Karena sudah kenal baik dengan editornya, jadi… secara tak langsung aku sudah percaya dengan Penerbit Haru. Semoga di lain kesempatan bisa diterbitkan oleh penerbit lain.

      Salam,
      Andry

    1. Hai Eni,

      Tidak harus kok.
      Untuk merancang twist, kamu harus menambahkan petunjuk sedikit demi sedikit di bagian depan agar orang tidak kaget. Kecuali memang twist itu notabene kejadian yang tidak bisa diduga dan tidak bisa diberilan clue.

      Salam,
      Andry

  5. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/686099113088163840

    Halo kak Andry, ketemu lagi… 😀 Aku gak pernah bosan dengan topik yang selalu kakak hadirkan disetiap blog para host. Aku harap kakak gak bosan ya ngejawab pertanya-pertanyaan ku… 😀

    Dari info yang kakak bagikan diatas, yang paling membuat ku penasaran adalah kata “Twist”.
    Sebenarnya aku udah coba cari arti dari kata itu di google, tapi ntah kenapa aku masih kurang paham dengan semua deskripsi yang disebutkan. Padahal aku sering sekali menemukan kata-kata itu di resensi2. Dan berhubung dikasih kesempatan bertanya langsung dengan sang penulis, yang ingin aku tanyakan adalah apa sih kak sebenarnya twist itu…?? Mungkin aku bisa lebih mengerti jika langsung mendapatkan penjelasan dari empunya…. hehe

    Sukses terus untuk karya-karyanya dan terima kasih kak ^^

    1. Hai Nova,

      Twist adalah kejadian yang tidak terduga yang bisa memutarbalikkan jalannya cerita.
      Misalnya, tokoh yang di bagian awal cerita dianggap sebagai orang baik, malah ternyata orang yang jahat.

      Thanks,
      Andry

    1. Hai Aulia,

      1. Twist adalah kejadian yang tidak terduga yang bisa memutarbalikkan jalannya cerita.
      Misalnya, tokoh yang di bagian awal cerita dianggap sebagai orang baik, malah ternyata orang yang jahat.

      2. Aku menulis tanpa memperhatikan kalimat yang bisa dijadikan quotes, dan kata-kata itu mengalir begitu saja, kok.

      Salam,
      Andry

    1. Hai Aya,

      Banyaaak. Haha.

      1. Ichikawa Takuji
      2. George. R. R. Martin
      3. James Dashner
      4. Ilana Tan
      5. Windry Ramadhina
      6. Akiyoshi Rikako
      7. (lirik rak buku dan masih banyak)

      Tapi yang paling suka saat ini adalah Marissa Meyer, penulis Lunar Chronicles.
      Salah satu bukunya adalah Cinder.

      Salam,
      Andry

    1. Hai Esti,

      Pikirkan baik-baik premis ceritamu apa.
      Ingat, “Cinta seorang pemuda dengan seorang gadis tomboy” bukan premis.

      Coba cari tahu tentang bagaimana membuat premis yang bagus ya.

      Salam,
      Andry

    1. Hai Cahya,

      Di saat aku bisa melakukan keduanya, kenapa tidak melakukan keduanya? Haha.
      Karena kedua hal tersebut adalah passionku, sesuatu yang sangat aku nikmati dan membuatku nyaman.

      Salam,
      Andry

  6. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Akun twitter : @Agatha_AVM
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/687502703119843328

    Aku ngajuin 3 pertanyaan mengenai artikel kak Andry di atas :

    1. Pengembangan karakter, terkadang nih kak untuk mengembangkan suatu karakter malah jadi nggak pas sama konflik cerita, padahal udah mengubah beberapa karakteristiknya. Apakah harus tetap melakukan perkembangan karakter sampai terkesan cocok dengan keseluruhan cerita atau tetap melakukan pengembangan karakter dengan konflik atau alur berbeda?

    2. Perlu dibikin grafik nggak kak untuk konflik sendiri? Ada berapa macam konflik sih kak untuk penulisan sebuah novel?

    3. Nah … Twist ini kak, aku susah banget kalau nulis twist. Kadang sudah direncanakan dan diplot dengan baik, pas nulis endingnya kok malah spoilerr ya kak? Gimana nih kak? Ada tipsnya kah kak?

    Makasih ya kak Andry telah bersedia untuk menjawab pertanyaanku.

    1. Hai Agatha,

      1. Menurutku semua alur, konflik dan karakter harus sesuai. Kamu harus memikirkan karakter seperti apa yang cocok untuk mengembangkan konflik, juga konflik seperti apa yang cocok untuk karaktermu.

      2. Konflik utama selalu ada satu. Konflik sampingan biasanya aku gunakan untuk membangun karakter. Misalnya konflik utama dalam WTSF adalah bagaimana Sam membuat Lynn suka lagi padanya. Konflik sampingannya adalah masalah keluarga Sam, Lynn, dan persoalan masa kecil Sam yang belum selesai dengan Billy dan Leon.

      3. Twist ya… berarti harus baca buku yang punya banyak twist. Paling tidak baca buku itu dua kali, agar kamu tahu di mana saja penulis meletakkan clue-nya dan belajar dari situ.

      Salam,
      Andry

  7. nama : Mukhammad Maimun Ridlo
    akun twitter : @MukhammadMaimun
    link share : https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/687659269911482368

    Aku pengen nnya kak. Tapi mungkin ga penting. hehe
    1). Mengapa judulnya bintang jatuh tapi gambarnya orang mancing ?? Atau bintangnya sudah jatuh terus dipancing ??
    2). Bagaimana cara kaka Andry dalam memilih nama buat cerita kakak ?? Apakah nama teman atau nama mantan ??
    3). Dari semua karya kakak, novel mana yang waktu menulsinya paling menegangkan, menyenangkan sekaligus mencengangkan ??
    terima kasih ya kak atas perhatian dan tanggapannya

    1. Hai Mukhammad Maimun Ridlo,

      1. Kalau tentang cover, silakan dibaca dulu novelnya. Pasti langsung mengerti kenapa.

      2. Nama aku sesuaikan dengan karakternya. Biasanya aku cari di database nama, search google. Kadang aku juga merombak nama seseorang.

      3. When the Star Falls yang paling seru.

      Salam,
      Andry

  8. Nama : Daivara Rezuki Wijaya
    Twitter : @aulyarzky
    Link Share : https://twitter.com/aulyarzky/status/687664599911432192

    Hai kak Andry 😆 salam kenal yaa kak 😁

    Kak Iva mau nanya nih, aku kan suka bikin cerpen tapi selalu bingung mau membuat nama tokohnya. Terkadang aku stuck kalau memikirkan nama tokoh yang pantas aku masukkan ke dalam cerpenku, padahal ide sudah bermunculan di mana-mana. Gimana sih tips kak Andry dalam penamaan setiap karakter di suatu cerita?

    Terus bagaimana cara mengatasi kritikan pedas dari para pembaca kak? Karena terkadang kritikan yang di lontarkan bener-bener bikin down dan ternyata pembaca itu salah satu pembuat cerita yang ngecopas ceritaku:) terima kasih kak:)

    1. Hai Daivara,

      1. Cari di google database nama. Cari tahu apa artinya, dan sesuaikan dengan jalan ceritamu.

      2. Copy-paste cerita dan mengumumkannya sebagai karya sendiri adalah tindakan plagiat yang benar-benar tidak pantas untuk dilakukan. Untuk kritik pedas, kamu harus mengambil sisi positifnya, sebenarnya apa yang ingin dia katakan. Jika tidak ada sisi positif dan membangun, tinggalkan. Untuk apa merenungi yang tidak ada gunanya, kan?

      Salam,
      Andry

  9. Nama : Ratih Mulyati
    Twitter : @Jju_naa
    Link : https://mobile.twitter.com/Jju_naa/status/687361755496886272?p=v
    .
    .
    Hai, Kak 🙂 aku pendatang baru -sebenernya penduduk lama, cuma sering ketinggalan dan baru brani nyoret pertanyaan buat kakak disi 😀 .
    Kalo aku sekalian konsultasi gitu, boleh kan? *ga bayar kan?

    1. Kak, bagi tips dong, buat pemula yang sering mandek/berenti di tengah jalan waktu nulis cerita.
    .
    2. Semisalnya, kita lagi fokus sama cerita kita yg 1 tiba2 mentok, dan dpt ide cerita baru . Itu cara menyikapi yang baik gimana kak? kan pasti bimbang tu. Kakak pernah ga ngalamin ‘Gejala’ kaya gini selama penulisan When the Star Falls?
    .
    3. Menurut kakak, gimana sih cara membangun karakter tokoh dlm cerita kita itu agar bisa di terima dan dicintai pembacanya? sampe yang baca itu greget atau terbawa peran tokoh itu sendiri.
    .

    4. Menurut Kakak. Diantara semua tokoh yg ada di novel ini, siapa yg sifatnya kakak banget? alasannya?.
    Dan siapa tokoh yg paling susah di buat? dan kenap?
    .
    5. Scane favorit kakak di Novel ini, yang mana? dan kenapa?

    6. Inikan “Sick Lit”ya, mengharu biru pastinya. Pernah kebawa perasaan ga sewaktu nulisnya?
    .
    Kebanyakan ya?*Keenakan nanya* maaf juga kalo aneh, tapi ini ganjel bgt loh di ati kak :D.

    1. Hai Ratih,

      1. Bikin plot dari awal sampai akhir, termasuk semua twist, semua rahasia, tulis dengan gamblang, kemudian ikuti plot tersebut.

      2. Kalau lagi mentok dengan naskah lama, tinggalkan sebentar. Tapi, jangan lama-lama, nanti keburu moodnya hilang.

      3. Jangan sifat positif saja. Manusia selalu punya sisi negatif. Nah, agar tokohmu tampak manusiawi, ya harus ada sifat negatifnya. Dan, jangan terlalu sayang pada tokoh.

      4. Sam yang paling mirip, karena selalu memikirkan masalah sendirian dan sering terjebak dalam pikiran sendiri. Yang paling susah dibuat adalah Lynn, karena tidak ada sudut pandang Lynn. Jadi, di novel ini cewek yang satu ini sempurna banget, dan dicintai oleh semua orang.

      5. Twistnya, dong. Baca ya biar tahu kenapanya. Hehe.

      6. Aku sempat nangis!

      Salam,
      Andry

  10. Nama: Kitty
    Akun Twitter: @womomfey
    Link Share: https://twitter.com/WoMomFey/status/687794920313102336

    Hai Mba Dinar, makasih banget untuk kesempatan yang diberikan agar aku bisa mengajukan pertanyaan ke Kak Andry. Aku juga suka dengan blog Mba Dinar ini maka ku-follow ya ^^.

    Hai Kak Andry, aku senang banget karena disini Kak Andry membahas 3 poin penting yang bikin sebuah ending kisah itu memorable bagi pembaca. Benar-benar membuka wawasanku. Ada 1 pertanyaan nih yang mau kuajukan semoga tidak keberatan menjawabnya ya:

    Kan Kak Andry bilang, sebaiknya twist itu memang sudah direncanakan sejak awal dan disebar di halaman-halaman sebelum kisah berakhir, nah… gimana ya cara menentukan twist terbaik untuk sebuah ending? Kan biasanya nih! Sudah ada beberapa scenario ending di kepala ini, tapi suka bingung eksekusinya.

    Makasih sebelumnya untuk jawabannya Kak

    1. Hai Kitty,

      Wah, kalau itu aku sendiri nggak bisa jawab secara detail. Untuk twist terbaik sih, tentunya yang tidak terduga oleh pembaca. Petunjuk-petunjuknya pun jangan terlalu kentara.

      Sudah baca The Dead Returns karya Akiyoshi Rikako belum, ya?
      Kalau kamu baca ulang novelnya, clue-clue twistnya jelas banget, tapi sama sekali nggak kelihatan.

      Salam,
      Andry

Leave a reply to Daivara Rezuki Wijaya Cancel reply